KPK Geledah 5 Lokasi Kasus Korupsi Wali Kota Kendari dan Ayahnya
KPK Geledah 5 Lokasi Kasus Korupsi Wali Kota Kendari dan Ayahnya Reporter: Rosniawanti Fikry Tahir (Kontributor) …
KPK Geledah 5 Lokasi Kasus Korupsi Wali Kota Kendari dan Ayahnya Reporter:
Rosniawanti Fikry Tahir (Kontributor)
Editor:Untung Widyanto
Sabtu, 3 Maret 2018 00:28 WIB
Cal on Gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023, Asrun (kedua kanan) dan Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra (kedua kiri) dikawal petugas saat tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 28 Februari 2018. Ayah dan anak ini terjaring OTT di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. ANTARA
TEMPO.CO, Kendari â" Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menggeledah lima lokasi di Kendari terkait kasus tindak pidana korupsi proyek di lingkup Pemerintah Kota Kendari pada Jumat 2 Maret 2018.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka yakni Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra, calon Gubernur Sulawesi Tenggara Asrun, mantan Kepala BPKAD Kota Kendari Fatmawati Faqih selaku penerima suap dan Direktur PT Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah.
Baca juga:Wali Kota Kendari Adriatma Ikuti Jejak Ayahnya Hingga ke KPK
Asrun yang menjabat Wali Kota Kendari s elama dua periode dari kurun waktu 2007-2017, adalah ayah dari Adriatma. Dia saat ini sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara dalam Pilgub 2018.
Lima lokasi yang digeledah secara terpisah adalah kantor PT Sarana Bangun Nusantara (SBN) yang terletak di Jalan Syekh Yusuf. Rumah jabatan Wali Kota Kendari di Jalan Made Sabara. Kediaman pribadi Asrun, rumah pribadi Fatmawati Faqih dan kediaman pribadi mantan Bupati Konawe Selatan yang merupakan mertua Adriatma di Jalan Tina Orima .
Informasi yang dihimpun Tempo penggeledahan dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita. Petugas KPK yang terdiri dari 5 tim itu terlebih dulu ke kantor Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). Selama hampir setengah jam di Polda, tim akhirnya menyebar kelima lokasi penggeledahan dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
Penggeledahan di rumah jabatan wali kota sempat terkendala karena seluruh pintu masuk terkunci. KPK akhirnya bisa masuk setelah protokoler wali kota membawa kunci.
Selanj utnya penggeledahan berlangsung di kantor SBN yang juga merupakan toko distributor bahan bangunan.
SBN sendiri merupakan perusahaan milik Hasmun Hamzah pengusaha yang diduga memberi suap kepada Wali Kota Kendari. Perusahaan ini kerap memenangkan proyek di era pemerintahan Asrun, yang menjabat Wali Kota Kendari.
Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Wali Kota Kendari, berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa. Diduga uang suap tersebut akan digunakan oleh Adriatma untuk membiayai kampanye ayahnya dalam Pilgub Sultra 2018.
Dari serangkaian OTT yang dilakukan diketahui adanya penarikan uang sebesar Rp 1,5 miliar. Buku tabungan yang mencatat bukti tersebut lantas diamankan KPK untuk dijadikan barang bukti.
Simak juga: Kena OTT KPK, Wali Kota Kendari Baru Menjabat 140 Hari
Uang senilai Rp 1,5 miliar itu karena ada permintaan dari Adriatma. KPK juga mengungkap ada uang senilai Rp 1,3 miliar yang sudah digunakan.
Dalam OTT kali in i KPK mengamankan buku tabungan. STNK dan kunci mobil yang diduga sebagai sarana untuk berbuat kejahatan.
Terkait
Polri Disoal Kaitkan Penyelidikan Korupsi dan Kalkulasi Ekonomi
10 jam lalu
Suap Pilkada, Klausul Asrun Tetap Cagub Meski Jadi Tahanan KPK
13 jam lalu
Soal Pengganti Heru Winarko, KPK: Harus Whiter Than White
16 jam lalu
KPK Awasi Ketat Dinasti Politik di Daerah
17 jam lalu
KPK Geledah 5 Lokasi Kasus Korupsi Wali Kota Kendari dan Ayahnya
6 jam lalu < /li>
Polda Jatim Tangkap Penyebar Hoax yang Terkait Family MCA
19 jam lalu
Kepala BNN Heru Winarko Janji Akan Segalak Budi Waseso
23 jam lalu
KPK: Pengembalian Uang Korupsi Tak Hentikan Pengusutan Kasus
1 hari lalu
Peringati HUT Ke-72, Ratusan Marinir Takklukan Selat Sunda
2 jam lalu
Foto Hari Ini: dari Tumpukan Uang ke Pohon Tumbang
10 jam lalu
Divonis 1,5 Tahun Penjara, Jonru Ginting Teriak Allahu Akbar
15 jam lalu
Menyelusuri Sungai Citarum yang Paling Tercemar di Dunia
18 jam lalu
IMF Mengunjungi Keraton Yogya, Ini Pesan Sultan HB X
14 jam lalu
Polda Riau Tangkap 4 Orang Pelaku Pembakaran Lahan
23 jam lalu
Inilah Pentolan Penyebar Hoax yang Ditangkap Polisi
1 hari lalu
Presiden Joko Widodo Melantik Heru Winarko sebagai Kepala BNN
1 hari laluSalat Jumat di Istiqlal, Jokowi: Diingatkan Bapak Imam Besar
Eks Dosen yang Jadi Anggota Family MCA dalam Catatan Universitas
Dilaporkan Fadli Zon ke Bareskrim, Ananda Sukarlan Angkat Bicara
Fadli Zon Laporkan Akun Ananda Sukarlan dan @makLambeTurah
Golkar Telah Mengajak Demokrat Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Cerita BNN Sita 4,71 Ton Sabu dan T embak Mati 79 Bandar Narkoba

Jurus Sandiaga Uno buat Bersih-bersih Danau Jakarta yang Tercemar

Jokowi Beri Sinyal Pembentukan TGPF Novel Baswedan

Waduk Pluit dan Ria Rio, Pernah Membaik di Masa Jokowi-Ahok

Pengacara Sebut Abu Bakar Baasyir Berhak Jadi Tahanan Rumah
1 jam lalu
Jurnalis TV Bacakan Deklarasi Pilkada yang Damai dan Bebas SARA
1 jam lalu
Dilaporkan Fadli Zon ke Bareskrim, Ananda Sukarlan Angkat Bicara
1 jam lalu
Marak OTT, Polri Usulkan Penjatuhan Sanksi Sosial
2 jam lalu
Debat Pilkada, KPU Tak Bisa Beri Dispensasi Calon yang Kena OTT
2 jam lalu
Wir anto Sebut Rusia Tawarkan Banyak Alutsista ke Indonesia
2 jam lalu
Aher Membantah Pernah Jadi Pembicara Workshop Muslim Cyber Army
2 jam lalu
KPK Geledah 5 Lokasi Kasus Korupsi Wali Kota Kendari dan Ayahnya
9 jam lalu
Polri Disoal Ka itkan Penyelidikan Korupsi dan Kalkulasi Ekonomi
10 jam laluTim Ferrari, dari Alberto Ascari hingga Kimi Raikonen

Jauh sebelum Kimi Raikonen, tim Ferrari sudah berlaga di Formula 1 sejak 1950. Tim itu telah meraih berbagai prestasi, baik driver maupun constructor.
Sumber: Google News | Warta 24 Kendari
Tidak ada komentar